Fakta dan Mitos seputar Limbah Moge

  1.  
  2.  
  3. SWING ARM MOGE ITU BERAT

    Faktanya : justru makin baru dan tinggi kasta moge, swing armnya makin enteng. Ambil contoh swing arm APRILLIA RSV1000 yang beratnya 50% dr berat swing arm RS125. Rata2 berat swing arm moge kelas 600 cc atau lebih antara 5-10 kg (tanpa kaliper dan master). Bikin motor anda berat???? Ah gk juga, rasanya seperti boncengin anak bayi, he3
  4. VELG MOGE MAKIN BESAR MAKIN BERAT

    Faktanya : berat velg moge sangat dipengaruhi sama merk motor/velg, tahun produksi dan juga ukuran (gk bgt signifikan). Ambil contoh velg sepasang (3,5/5,5) cbr600 2008 komplit sm ban 120/180, sproket, nap gear, cakram ada dikisaran 26-27kg, sedangkan velg GSX400 impulse taun 96 (3/4) dgn kelengkapan sama beratnya 29kg. So? Apakah yang besar pasti lebih berat??? Bagaimana pengaruh merk velg???? Beda beratnya bisa sangat ekstrim, rata2 merk2 terkenal beratnya setengah dr merk "biasanya". Apa merk2 terkenal itu?

    a. Marchesini (by brembo atau forged marchesini), ada yang kandungan alumunium sampe 70%, ada yang dicampur magnesium, bahkan ada seri yang dilapis carbon fiber composite. Hampir semua motor yang dipake di MOTO GP pake ni velg

    b. JB Power Magtan, campuran magnesium, sangat populer di jepang

    c. GALE SPEED, forged alumunium dan forged magnesium, saya pribadi suka dgn modelnya

    d. EXCEL TAKASAGO, legenda velg motor trail

    e. Brembo, velg "standar" mayoritas motor ducati

    So, jangan berasumsi yang besar PASTI BERAT, dipikirkan budget dulu saja dan kebutuhan, he3
  5. UPSIDEDOWN SELALU LEBIH BAIK

    Faktanya : motor dibikin upsidedown itu bukan utk jadi "LEBIH BAIK", tp semata2 supaya motor lebih agile/lincah, karena distribusi berat dibawa ke atas. Utk berbelok rebah, rider butuh gaya yang menimbulkan momen putar. momen sendiri adalah gaya kalikan jarak ke tumpuan. dgn asumsi tumpuan ada di ujung ban yang nempel di tanah, brarti butuh gaya eksternal yg lebih kecil kalau kita pake upsidedown. Karena momen itu tadi menjadi komponen = ((massa motor x gravitasi) x jarak pusat massa ke tanah) + (gaya eksternal rider x jarak gaya ke tanah)

    Disitu keliatan bahwa dgn memindahkan berat suspensi dr bawah ke atas dgn memakai upsidedown, jarak pusat massa motor jd lebih terangkat ke atas (lbh besar jaraknya). Artinya butuh gaya external lbh kecil utk membelokkan motor dibanding dgn suspensi teleskopik. Itulah sebabnya rata2 yang pake upsidedown itu adalah motor2 yang digunakan untuk kejar kecepatan di trek, bukan utk yang relax atau touring. Apakah yang teleskopik selalu lebih jelek??? Ah gk juga, sesuaikan saja dgn kebutuhan, buktinya sampe skrg banyak skali motor masih tetep pake teleskopik ambil contoh cb super four all series, xjr all series, mayoritas HD, dll. Sesuaikan saja dengan selera, kebutuhan, dan budget
  6. TELESKOPIK PASTI MURAH

    Faktanya : ini adalah kasus yang sy pribadi sering alami ketika berhadapan dgn customer. Karena salah kaprah yang beredar di indonesia bahwa UPSIDEDOWN = MAHAL DAN KEREN, TELESKOPIK = MURAH DAN KUNO. Faktanya, gk semua teleskopik itu murah, liat dulu tahun berapa dan copotan motor apa. Gk bisa dong disamain antara teleskopik cb400 95 dgn cb1300 thn 2010. Trs apa bedanya??? Cara kerja suspensi motor itu paling utama diliat dr TRAVEL & REBOUND. Travel adalah jarak maksimum si suspensi bisa memendek, rebound adalah bagaimana respon suspensi utk kembali ke posisi normal. Motor2 yang baru2, punya karakteristik rebound yang lbh baik. Biasanya motor2 thn baru punya rebound lebih lembut, gk menghentak dan ada hitungannya. Tu motor TIDAK AKAN PERNAH mengayun lebih dr 2 kali. Jadi lbh baik dalam menghadapi tikungan berliku yang membutuhkan respon cepat suspensi utk kembali ke posisi normal.

    So? Mau pake teleskopik? Sesuaikan aja dengan budget dan selera.
  7. PAKE MONOSHOCK MOGE PASTI LEBIH EMPUK

    Faktanya : ada rumus umum yang dipakai semua designer motor utk ngurusin masalah suspensi

    HUKUM HOOKE

    F = K. delta x

    F adalah gaya yang tersalurkan ke suspensi, dlm hal ini kaitannya ke massa motor dan rider X gravitasi

    K adalah koefisien suspensi

    delta x adalah travel suspensi

    so apa bedanya?????

    moge beratnya PASTI LEBIH BERAT DR MOTOR NORMAL. biasanya antara 170-250kg (katakanlah 200kg biar gampang pembahasan). Artinya designer ketika membuat motornya memperhitungkan bahwa F akan menjadi 200kg + 70kg (berat rider rata2) kemudian hasilnya dikalikan dgn gaya gravitasi. K adalah koefisien yang merupakan sifat dasar tu shock, nilainya GAK AKAN BERUBAH kecuali klo ada setelan. Dari situ, si designer akan bisa menghitung besarnya delta x yang sering kali dianalogikan dgn "empuknya suspensi". Kalau monoshock moge dipake di motor biasa, brarti F akan jd lebih kecil karena berat motor jd enteng. Klo F kecil, artinya apa? Delta x juga kecil, artinya makin kecil suspensi memendek alias makin keras. Lho kok bisa? Ya karena K nilainya tetap, gk berubah.

    So apa gk ada jalan lain?

    Ada, kalau "bejo" dapet monoshock moge yg ada setelannya, paling gk bisa diatur supaya gk keras2 banget. Sayangnya biasanya harga relatif mahal dan sy pribadi menilai gk worthed.

    So apa solusinya?

    Saya selalu menyarankan customer saya atau orang yg tanya ke saya utk memakai shock asli bawaan motor aja, selain bisa menekan budget, juga toh konstruksi monoshock moge dan motor biasa gk jauh amat bedanya, klo masalah panjang pendek bisa disesuaikan dgn membeli shock aftermarket di indonesia, harganya lbh murah dan biasanya lbh empuk.